468x60 ads




Berawal dari Doa

0 comments

Bacaan: Matius 14:23 ; Lukas 6:12 
Alkitab banyak sekali mencatat peristiwa-peristiwa ajaib yang berawal dari doa. Kesembuhan secara mujizat terjadi ketika Abraham berdoa bagi Abimelekh. (Kej. 20:17) Tulah datang dan berhenti ketika Musa menaikkan doa kepada Allah. (Kel. 8:30) Seorang anak dilahirkan dari rahim perempuan yang mandul, saat dia berdoa dan ketika dewasa anaknya menjadi seorang nabi besar Israel. (1Sam.1:10) Daniel dan kawan-kawannya bisa tetap berdiri dalam dapur api saat mereka tetap berdoa. Juga di masa modern inipun, sejarah mencatat berbagai kebangunan rohani besar-besaran terjadi diawali dari doa. Doa adalah sebuah awal terjadinya sesuatu yang besar.
Sayangnya, generasi sekarang ini justru cenderung menyepelekan arti penting dan kuasa doa. Kita enggak menyadari betapa dahsyatnya kuasa doa sehingga kita menyia-nyiakan kesempatan untuk berdoa. Maka enggak heran di gereja-gereja, para pendoa syafaat biasanya adalah orang-orang tua dan ibu-ibu rumah tangga yang udah lanjut usia. Anak muda enggak tertarik dengan doa, karena kesannya seperti kegiatan yang membosankan dan kurang tantangan. Kita juga malas berdoa berlama-lama secara pribadi karena kita ngerasa diri sebagai anak muda yang energik dan produktif. Kita mengira berdoa adalah sebuah kegiatan yang kurang produktif.
Girls, betapa kelirunya pendapat kita selama ini. Doa adalah awal sebuah mujizat. Doa adalah kegiatan yang sangat produktif karena melalui doa kita mengijinkan Roh Allah yang maha kuasa bekerja secara luar biasa dalam hidup kita. Lihatlah betapa banyaknya kesempatan yang telah terbuang selama ini karena kita malas berdoa. Bayangkan betapa banyaknya mujizat yang sebenarnya bisa terjadi, seandainya kita melibatkan Allah dalam kegiatan kita sehari-hari. Tuhan Yesus sudah memberikan teladan kepada kita akan arti penting doa. Tuhan Yesus aja berdoa setiap hari secara rutin. Sesibuk apapun diri-Nya, Ia tetap memprioritaskan doa setiap hari. Itu sebabnya setiap hari merupakan hari penuh mujizat bagi Yesus. Akankah kita juga rindu merasakan hal seperti itu setiap hari? Awali harimu dengan doa supaya hari-harimu penuh dengan mujizat. Berdoalah!

My 1st Day!

0 comments


Gugup pertama kali masuk kerja? Nggak perlu lagee! Siapkan diri kamu untuk memasuki dunia yang baru. Dunia yang beda dengan tempat kita kuliah dulu. Disana kita bakalan memasuki suatu petualangan baru yang seru. Nggak ada alasan untuk takut or nervous, sebab kamu bisa praktekin tips berikut ini di hari pertamamu bekerja!

Dress Up
Pertama kali masuk bekerja tentu bakalan membuat kita jadi pusat perhatian orang sekantor. Makanya persiapkan diri dengan busana yang nyaman n rapi. Beri kesan yang baik dari penampilan kita. Jangan pilih pakaian yang terlalu seksi ato terlalu trendy. Beri kesan yang natural sekaligus sopan supaya penampilan kita 
nampak elegant.

Be on Time
Yang ini wajib hukumnya. Datang tepat waktu akan memberikan kesan positif bahwa kita sungguh-sungguh punya semangat dan niat bekerja. Persiapkan segala 
sesuatunya dengan baik. Carilah rute yang nggak macet dan perhitungkan waktu dengan cermat. Tiba sepuluh sampai lima belas menit lebih awal akan lebih baik.

Smile Up
Jangan lupa untuk tersenyum donk! Tanpa perlu bersikap sok akrab, senyuman yang kita berikan akan membuat orang lain welcome terhadap kehadiran kita. Meskipun nervous, jangan sampai kita menampakkan wajah muram yang nggak bersahabat. Terbukalah untuk mengenal temen-temen yang baru!

Get closer
Meskipun kita bakalan kelabakan berusaha mengingat setiap nama orang sekantor, tapi cobalah untuk mengingat setidaknya beberapa dari mereka yang sedivisi 
dengan kita. Bagaimana pun juga orang akan senang bila namanya diingat oleh orang lain. Tips tambahan: Cobalah juga untuk mendekati salah satu dari mereka 
sehingga kita bisa melewati jam makan siang bersamanya.

Learn
Belajar, belajar dan belajar. Tidak ada satupun yang bisa membuat kita berhenti belajar. Mendapatkan pekerjaan baru berarti time to learn new things. Di hari 
pertama bekerja, jangan membiarkan diri menganggur. Pelajarilah hal-hal yang berhubungan dengan job kita. Banyaklah bertanya pada orang-orang sekitar. Jangan membuang waktu untuk bergosip, lebih baik gunakan kesempatan untuk mempelajari hal-hal penting dan belajar menjadi profesional.

Show Yourself 
Beranilah mengungkapkan pendapat, mengemukakan analisa dan ide-ide baru. Meskipun tidak semua ide kita akan langsung diterima, tetapi antusiasme 
kita dalam pekerjaan bisa menjadi nilai plus bagi penilaian atasan. Bukannya menjilat ato mencari muka, loh! Tapi tunjukin donk kalo kita semangat dengan 
pekerjaan yang kita lakukan.

Etika & Etiket
Always perhatikan etika di kantor dengan baik. Banyak fresh graduate melakukan kesalahan fatal saat pertama kali bekerja. SMSan atau saling menelpon dengan 
pacar di jam kerja, menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, menggunakan bahasa yang terlalu nge-slank layaknya di kampus, etc. Jangan pernah 
mengabaikan etika!Ok, girls enjoy ur first day!

Tidak ada alasan!

0 comments

Bacaan : Roma 3:1-8


Di sana-sini sering terdengar orang yang tertarik kepada berita Injil tetapi tidak mau menjadi Kristen dengan alasan, "Ah, lihat saja orang Kristen seperti itu. Untuk apa saya menjadi orang Kristen kalau cuma menjadi seperti dia?" Ada juga orang-orang yang sudah ke gereja beberapa waktu lamanya, ikut serta dalam pembinaan dan pelayanan, tetapi kemudian berhenti pelayanan dan bahkan berhenti pergi ke gereja dengan alasan yang serupa, bahwa ada orang Kristen lain yang bersikap tidak sepatutnya. Dapatkah alasan-alasan ini dibenarkan?

Isu ini dijawab Paulus dalam perikop hari ini. Jika sebelumnya dikatakan "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain" (24), di sini Paulus berargumen: memang Allah pertama-tama menyatakan diri-Nya kepada orang Yahudi, tetapi jika (dan memang pada kenyataannya) ada sebagian dari orang Yahudi yang tidak setia kepada Allah, bisakah ketidaksetiaan orang Yahudi itu dijadikan alasan bagi kita untuk mempertanyakan kesetiaan Allah? Jika ada sebagian orang Kristen yang tidak hidup layaknya orang Kristen, tidak sepadan dengan berita Injil, dapatkah itu kita jadikan alasan untuk mempertanyakan kebenaran Injil dan kesetiaan Allah?

Argumen seperti itu tak masuk akal, tetapi ada saja orang yang mengelak dari keputusan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamatnya karena alasan itu. Ada saja orang yang mundur dari pelayanan dan imannya karena alasan demikian. Justru di tengah ketidaksetiaan dan ketidakbenaran manusia kesetiaan dan kebenaran Allah menjadi semakin kontras dan tak terbantahkan: tidak mungkin mengharapkan manusia datang kepada Allah; sebaliknya, Dia datang dan merangkul manusia agar mereka diselamatkan.

Orang yang kecewa terhadap orang Kristen dan memakai alasan itu untuk mundur dari iman mengerdilkan Allah dan mempertaruhkan keselamatan mereka. Orang Kristen yang sengaja bermain-main dengan kesetiaan Allah dan menggampangkan anugerah-Nya, perlu bertanya: "Sungguhkah saya sudah selamat?




Ayat Alkitab: Roma 3:1-8

3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
3:3 Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
3:4 Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi. "
3:5 Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah--aku berkata sebagai manusia --jika Ia menampakkan murka-Nya?
3:6 Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah dapat menghakimi dunia?
3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
3:8 Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya. " Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.


Doa Syafaat Paling Agung

0 comments

Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 17




Pengajaran Tuhan Yesus untuk mempersiapkan para murid menghadapi perpisahan dengan Sang Guru Agung ditutup dengan sebuah doa syafaat yang agung, yaitu doa yang tidak mementingkan diri sendiri, melainkan doa yang mengutamakan kemuliaan Allah dan masa depan para murid.


Tuhan Yesus memulai doa-Nya dengan mengatakan "permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau." (17:1). Doa semacam itu tidak boleh kita tiru secara utuh karena kita berbeda dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sebagai Allah Anak bersama dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus memang patut dipermuliakan den mereka saling mempermuliakan (lihat 16:14; Matius 3:17; 17:5), sedangkan kita tidak sepatutnya bersaing dengan meminta untuk dimuliakan. Doa yang patut bagi kita adalah memohon agar kita bisa mempermuliakan Allah dengan cara melakukan pekerjaan Allah (bandingkan dengan 17:4).


Doa syafaat Tuhan Yesus bukanlah doa yang umum (hanya formalitas saja tanpa sasaran dan tujuan yang jelas), melainkan doa yang spesifik (tertentu), "Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, dan bukan untuk mereka ini saja aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada -Ku oleh pemberitaan mereka; "(17:9, 20). Tuhan Yesus meminta tiga hal bagi orang-orang percaya , yaitu perlindungan dari yang jahat (17:15), pengudusan dalam kebenaran (17:17), dan persatuan (17:21). Mewaspadai bahaya serangan dari si jahat, fokus pada firman Allah sebagai sarana pengudusan, serta kesaksian hidup yang terpancar dari persekutuan orang percaya seharusnya menjadi dasar pertimbangan untuk membangun doa syafaat kita. [Y]


Yohanes 17:9
"Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Ku."




Sumber : Aplikasi GEMA (Gerakan Membaca Alkitab) untuk Android

Hillsong-Faith + Hope + Love

0 comments

Kali ini saya akan share satu album dari Hillsong yang berjudul Faith + Hope + Love. Walaupun album ini sudah lama, tapi apa salahnya saya share. :)
Semoga kalian suka.... JBU

TW Youth-Higher Deeper

0 comments

Hay sobat Christian, hari ini saya akan share satu album dari TW Youth, judul albumnya Higher Deeper.
Semoga kalian suka ya. GBU All

Ada Satu Sobatku

0 comments















verse 1

Ada satu sobatku yang setia

Tak pernah Dia tinggalkan diriku
Di waktu aku susah, waktu ku sendirian
Dia selalu menemani diriku

chorus

NamaNya Yesus, namaNya Yesus
Nama Yesus yang menghibur hatiku
NamaNya Yesus, namaNya Yesus
Nama Yesus yang menghibur hatiku

ending

Nama Yesus yang menghibur hatiku


Artist : Nikita
Original Source :  Lyrics For Jesus

Hidup dalam Kemerdekaan

0 comments


Galatia 5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Hari ini kita memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-66. Artinya sudah 66 
tahun indonesia lepas dari perbudakan penjajah. Namun sangat disayangkan, meskipun sudah 
66 tahun kita lepas dari perbudakan penjajahan Belanda, kita masih belum sepenuhnya lepas 
dari perbudakan kemiskinan, terlebih lagi perbudakan dosa. Kita masih belum merdeka dari 
perbudakan dosa, itu di buktikan dengan masih bertumbuh suburnya korupsi. 
Korupsi sudah hal yang umum di bicarakan, bukan hal yang rahasia dan tabu lagi. Pelaku 
korupsi dengan bangganya tampil dan menampilkan diri di media massa, tidak ada rasa malu 
lagi. Mungkin mereka bangga dengan perbuatan perbuatan mereka. Jadi benarlah apa yang 
firman Tuhan katakan dibawah:




Filipi 3:18-19 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang 
kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru 
salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, 
kemuliaan mereka ialah aib mereka
pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.





Demi perut mereka melakukan apapun bahkan mengambil yang bukan menjadi hak mereka. Bukan hanya itu, malahan mereka merasa bangga dengan itu. Mereka bangga dengan hal-hal yang seharusnya adalah suatu yang memalukan. Itulah kehidupan orang-orang yang belum mengecap kemerdekaan, yaitu kemerdekaan dari budak dosa dan kemerdekaan dari karakter budak.



Seorang budak tidak akan pernah merasa malu atas apa yang di kerjakannya. Budak akan tetap melakukan apa yang diperintahkan tuannya walaupun itu hal yang memalukan sekalipun. Jadi, mari perhatikan hidup kita, apakah kita pernah atau bahkan masih bangga dengan sesuatu yang seharusnya adalah hal-hal yang memalukan? Bila ya, berarti kita harus segera memproklamirkan diri dari hal tersebut dan hidup dalam kemerdekaan.



Sebagai orang Kristen kita patut bersyukur karena kita telah mempunyai seorang pembebas yang mampu membebaskan kita dari perbudakan dosa. Pembebas itu adalah Yesus Kristus. Tuhan Yesus telah menebus dan memerdekakan kita dengan bayaran yang sangat mahal, yaitu darahnya sendiri. Oleh sebab itu, sekarang kita adalah orang-orang merdeka. Sebagai orang merdeka, jangan lagi mau dijajah dan di perbudak oleh dosa. Jangan lagi hidup di dalam lumpur dosa, karena sebagai orang-orang merdeka, kita akan memperoleh hadiah yaitu kehidupan yang kekal.



Roma 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.


Tuhan Yesus memberkati.



Written by : Nelson Saragih
Original Source : Renungan Kristen















Belajar dari kehidupan Gideon

2 comments


Pagi ini saya sangat tersentuh dengan kisah Gideon yang diangkat Tuhan menjadi Hakim atas Israel. Kisah itu dapat saudara/i baca dalam hakim-Hakim 6.

Pada masa itu, orang Israel hidup penuh tekanan dan sengsara dibawah kekuasaan orang Midian. Orang Israel berseru kepada Tuhan dan Tuhan mengutus Gideon yang menjadi penyelamat atas mereka. Dalam kisah ini saya menemukan ada dua sikap yang menarik dari Gideon yang mungkin inilah yang menyebabkan ia dipilih Tuhan menjadi penyelamat atas bangsa Israel. Sikap itu antara lain:



1. Gideon memiliki sikap yang rendah hati.


Kerendahan hati Gideon dapat kita lihat pada ayat dibawah ini:

Hakim 6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan
kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."

Pada ayat ini Gideon menyatakan kepada Tuhan bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa. Gideon merasa tidak punya kemampuan apa-apa untuk menyelamatkan bangsa israel. Itulah sebabnya dia berkata: “Ah, Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel?” .

Bahkan lebih lanjut Gideon berkata kepada Tuhan bahwa sukunyapun adalah suku yang paling kecil diantara suku bangsa Israel dan dirinyapun adalah yang puling muda diantara kaum keluarganya. Dengan mengatakan bahwa sukunya adalah suku yang paling kecil, Gideon berusaha menyatakan bahwa dia bukan siapa-siapa bagi bangsa Israel. Bukan hanya itu, bahkan di tengah-tengah keluarganyapun dia bukan siapa-siapa dan hanya di pandang sebelah mata. Itu dinyatakannya dalam perkataan bahwa dalam kaum keluarganyapun ia yang paling muda. Dengan kata lain, Gideon menyatakan kepada Tuhan bahwa tidak sesuatupun yang dapat diandalkan dari dirinya.

Namun, Tuhan tidak pernah memandang rupa. Tuhan tidak memakai seseorang karena kehebatan, atau karena kepintarannya. Tuhan akan memakai orang yang tidak ada apa-apanya di pemandangan dunia. Tuhan tidak akan memakai saudara dan saya karena kehebatan kita.

1 Korintus 1:27-29 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

Jadi, kita tidak perlu merasa hebat dan sombong karena dengan Tuhan tidak pernah memakai kita karena kehebatan kita. Justru orang sombong dan merasa hebat akan di jatuhkan Tuhan.

Amsal 16:18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului
kejatuhan.

Oleh sebab itu janganlah kita menjadi sombong walau bagaimana status kita saat ini. Jika kehidupan ekonomi saudara saat ini cukup baik, janganlah sombong terhadap mereka yang hidup miskin, jika saat ini saudara adalah seorang pimpinan apakah di sebuah perusahaan atau instansi, janganlah anda berlaku sombong terhadap bawahan anda, dan janganlah mempersulit mereka karena mereka punya Tuhan yang bisa menjadi hakim antara anda dan mereka.

2. Gideon melangkah menurut dengan kehendak dan rencana Tuhan.


Sikap kedua Gideon yang baik untuk kita contoh adalah Gideon melangkah menurut kehendak dan rencana Tuhan. Kita perhatikan ayat dibawah:

Hakim-Hakim 6:17 Maka jawabnya (Gideon) kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.

Ketika Tuhan mengutusnya, Gideon tidak langsung terima begitu saja. Ia meminta Tuhan memberikan sebuah tanda bahwa Tuhan benar-benar mengutusnya. Gideon tidak bermaksud tidak mempercayai Tuhan. Gideon tahu sebatas mana kekuatannya, Ia tahu bahwa ia tidak mempunyai kehebatan apa-apa. Itulah sebabnya dengan sedikit memaksa Gideon meminta tanda dari Tuhan bahwa Tuhan benar-benar mengutusnya. Dan pada ayat selanjutnya kita akan melihat bagaimana Tuhan menunjukkan tanda bahwa Ia benar-benar mengutus Gideon.

Dalam tindakan selanjutnya, Gideon tidak mau gegabah. Walaupun Tuhan sudah menunjukkan tanda bahwa ia diutus oleh Tuhan, sebelum bergerak menyerang musuh, Gideon kembali meminta tanda kepada Tuhan, bahkan ia meminta sampai dua kali. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Hakim-Hakim 6:36-37 Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu, maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan."

Sekali lagi Tuhan menunjukkan Tanda bahwa Tuhan mengutus Gideon. Pada ayat 38 kita
dapat membaca bahwa Tuhan menunjukkan bahwa esok paginya bulu domba yang di 
bentangkan diatas tanah itu basah oleh karena embun sementara tanahnya tetap kering. 
Namun Gideon tidak puas, ia tidak mau salah melangkah dan berperang tanpa penyertaan Tuhan. Ia meminta tanda sekali lagi kepada Tuhan.

Hakim-Hakim 6:39 Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun."

Dan pada ayat 40 kita melihat bahwa Tuhan melakukan tepat seperti apa yang di minta Gideon
sebagai tanda bahwa Tuhan menghendaki dia melakukan penyerangan itu.

Jujur saudara..., mungkin ini berlebihan.... ketika membaca ayat ini, air mata saya tiba-tiba tidak dapat saya bendung. Mengapa saya menangis? Itu karena saya membayangkan betapa berdosanya saya kepada Tuhan karena dalam hidup ini selalu bertindak sendiri tanpa menanya Tuhan terlebih dahulu. Saya sering melakukan kehendak saya tanpa terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan.

Saya juga menangis karena membayangkan bagaimana hati Gideon pada saat itu. Dia benar-benar hanya mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Ia tidak mau melangkah tanpa penyertaan Tuhan. Ia tidak mau melangkah sesuai dengan keinginan hatinya. Berkali-kali ia meminta tanda dari Tuhan dan mungkin saja Tuhan kesal melihat tingkahnya itu. Tapi Tuhan tidak marah, Tuhan tidak murka akan tindakan Gideon itu. Tuhan melihat hati Gideon yang
benar-benar berserah kepadaNya. Dan sebagai hasilnya, pada pasal 7 kita melihat dengan hanya tiga ratus orang, gideon dapat menghancurkan puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang midian.

Kisah Gideon ini sungguh menjadi berkat bagi kami pribadi. Kisah ini menjadi teladan bagi kami bahwa dalam menghadapi pergumulan hidup, kita bisa meniru seperti apa yang dilakukan Gideon. Kita bisa meminta petunjuk dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah kita. Jangan pernah melangkah tanpa meminta penyertaan Tuhan karena kita akan menemui kesulitan-kesulitan. Namun sebaliknya, ketika Tuhan menyertai langkah kita, maka kita akan hidup dalam kemenangan-kemenangan. Semoga juga bisa menjadi berkat bagi pembaca lainnya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin



Written by : Nelson Saragih
Original Source : Renungan Kristen